Dalam upaya untuk
memberikan sudut pandang positif kepada masyarakat, sebuah instansi/perusahaan
harus memiliki strategi kehumasan yang memadai sehingga hubungan kepada
pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal menjadi baik dan harmonis.
Citra
baik sebuah instansi/perusahaan adalah hal yang mutlak penting bagi
keberlangsungan instansi/perusahaan itu sendiri, dan citra baik itu tentu tidak
dapat tercipta dengan sendiri tanpa adanya upaya dari instansi/perusahaan
tersebut dalam membangun citra baik yang mereka inginkan. Dan praktisi humas
dalam sebuah instansi/perusahaan adalah sebuah praktisi yang harus bekerja
keras akan hal ini sebab humas memiliki fungsi yang salah satunya adalah
membangun citra/nama baik lembaga tempat dimana dia bekerja.
Konsep
Strategi Komunikasi Humas
Menurut J L Thompson
(1995) yang dikutip dari Oliver (2007, p.2) mendefinisikan strategi sebagai
cara untuk mencapai sebuah hasil akhir: hasil akhir menyangkut tujuan dan
sasaran organisasi dan strategi kompetitif untuk masing-masing aktivitas.
Menurutnya strategi senantiasa berorientasi kepada cara dan hasil akhir. Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa strategi adalah sebuah cara atau konsep dalam
mencapai sebuah tujuan dan sasaran pada obyek aktivitas yang ingin dicapai.
Sedangkan menurut
Anthony, Parrewe dan Kacmar (1999) strategi dapat didefinisikan sebagai
formulasi misi dan tujuan organisasi, termasuk di dalamnya adalah rencana aksi
(action plans) untuk mencapai tujuan tersebut dengan secara eksplisit
mempertimbangkan kondisi persaingan dan pengaruh-pengaruh kekuatan di luar
organisasi yang secara langsung atau tidak berpengaruh terhadap kelangsungan
organisasi (Nainggolan, 2008). Anthony, Parrewe dan Kacmar menambahkan bahwa
misi dan tujuan organisasi yang di formulasikan dengan penuh pertimbangan
adalah sebuah strategi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa strategi adalah
penggabungan beberapa unsur pendukung keberhasilan yang dijadikan pedoman
melangkah demi mencapai tujuan yang diinginkan.
Selanjutnya kita akan memahami pengertian komunikasi. Dalam
buku Pengantar Ilmu komunikasi karangan Prof. Dr. Hafied Cangara, M. Sc
dikatakan bahwa David K. Berlo mendefinisikan komunikasi sebagai instrumen dari
interaksi sosial, yang berguna untuk mengetahui dan memprediksi sikap orang
lain, serta mengetahui keberadaan diri sendiri. Dilakukan dengan tujuan untuk
menciptakan keseimbangan dalam masyarakat.
Dan dalam buku ‘Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar’
karangan Dedy Mulyana, Bernard Berelson dan Gary A. Steiner menyatakan bahwa
komunikasi merupakan sebuah tindakan atau proses transmisi informasi, gagasan,
emosi, ketrampilan, dan semacamnya. Hal yang di transmisikan ini dapat berupa
simbol-simbol, kata-kata, gambar, figur, grafik dan semacamnya.
Dari definisi strategi
dan komunikasi sekarang kita akan melihat definisi public relations atau yang
biasa disebut humas. Definisi Public Relations Menurut Public Relations Society
Of America (PRSA) yang dikutip dari Lattimore, Baskin, Heiman dan Toth (2010,
p.4) bahwa Public Relations merupakan sebuah fungsi kepemimpinan dan manajemen
yang membantu pencapaian tujuan sebuah organisasi, membantu mendefinisikan
filosofi, serta memfasilitasi perubahan organisasi.
Sedangkan humas menurut
Frank Jefkins (2004:10), adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik
yang sifatnya internal (ke dalam) maupun yang sifatnya eksternal (ke luar),
antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai
tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.
Setelah membahas
tentang strategi komunikasi dan humas sekarang kita akan melihat definisi
strategi komunikasi humas itu sendiri. Menurut
Mohr dan Nevin mendefinisikan sebuah strategi komunikasi sebagai penggunaan
kombinasi faset-faset komunikasi dimana termasuk di dalamnya frekuensi
komunikasi, formalitas komunikasi, isi komunikasi dan saluran komunikasi
(Kulvisaechana, 2001 : 17-18).
Sedangkan
Menurut Onong Uchjana Effendi dalam buku berjudul “Dimensi-dimensi Komunikasi”
menyatakan bahwa :
“strategi
komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi (communication
planning) dan manajemen (communications management) untuk mencapai suatu
tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat
menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti
kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari
situasi dan kondisi”. (1981 : 84).
Dari beberapa konsep
diatas dapat kita simpulkan bahwa strategi komunikasi humas adalah segala upaya
dalam pencapaian tujuan perusahaan melalui kinerja humas di dalam sebuah
perusahaan/instansi yang di tuangkan dalam rencana yang dibuat dengan penuh
pertimbangan akan konsep komunikasi.
Model
Strategi Komunikasi Humas
Banyak teori
komunikasi yang sudah diketengahkan oleh para ahli, tetapi untuk strategi
komunikasi teori yang memadai baiknya untuk dijadikan pendukung strategi
komunikasi ialah apa yang dikemukakan oleh Harold D. Lasswell yaitu cara yang
terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi adalah menjawab pertanyaan “Who
Says What In Which Channel To Whom With What Effect?” komponen komunikasi yang
berkolerasi secara fungsional pada paradigma Lasswell itu merupakan jawaban
pertanyaan yang diajukan.
- Who Siapa
:
Komunikator
- Says What Mengatakan apa : Pesan
- In Which Channel Melalui saluran apa : Media
- To Whom Kepada siapa : Komunikan
- With What Effect Dengan efek apa : Efek
1. Who
( Komunikator ) Dalam proses komunikasi ada komunikator, yaitu orang yang
mengirim dan menjadi sumber informasi dalam segala situasi. Penyampaian
informasi yang dilakukan dapat secara sengaja maupun tidak sengaja.
- Says What ( Pesan )
Komunikator menyampaikan pesan-pesan kepada sasaran yang dituju. Pesan
yaitu sesuatu yang dikirimkan atau yang disampaikan. Pesan yang
disampaikan dapat secara langsung maupun tidak langsung dan dapat bersifat
verbal maupun non verbal.
3. In
Which Channel ( Media yang digunakan ) Dalam menyampaikan pesan-pesannya,
komunikator harus menggunakan media komunikasi yang sesuai keadaan dan pesan
disampaikan. Adapun media adalah sarana yang digunakan untuk menyalurkan
pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.
- To Whom ( Komunikan )
Komunikan merupakan individu atau kelompok tertentu yang merupakan sasaran
pengiriman seseorang yang dalam proses komunikasi ini sebagai penerima
pesan, Dalam hal ini komunikator harus cukup mengenal komunikan yang
dihadapinya sehingga nantinya diharapkan mendapatkan hasil yang maksimal
dari pesan yang disampaikan.
5.
With What Effect ( Efek ) Efek
adalah respon, tanggapan atau reaksi komunikasi ketika ia atau mereka menerima
pesan dari komunikator. Sehingga efek dapat dikatakan sebagai akibat dari
proses komunikasi. Dengan berpolakan formula Lasswell itu, komunikasi
didefinisikan sebagai “proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada
komunikan melalui suatu media yang menimbulkan efek”.(Effendy, 1991 : 68)
Kelima variabel ini akan digunakan untuk
mengkaji tentang strategi komunikasi humas dalam upaya pelaksanaan visi dan
misi instansi/perusahaan.
Daftar
Pustaka
Iriantara, Yosal. 2004. Community Relations
Konsep dan Aplikasinya. Simbiosa
Rekatama Media : Bandung
Kasali, Rhenald. 2003. Manajemen Public Relations (Konsep dan
Aplikasinya di
Indonesia). Jakarta : Pustaka Utama Grafiti
Rumanti, Sr Maria Assumpta.
2002. Dasar-dasar Public
Relations. Jakarta :
Grasindo
Ruslan,
Rosadi. (2014). Manajemen Public Relations Dan Media Komunnikasi
Konsep dan
Aplikasinya (Edisi Revisi). Jakarta: Raja Grafindo Persada
Effendy,
Onong Uchan.2002. Dinamika Komunikasi.
Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
Effendy,
Onong Uchan.2003. Ilmu Komunikasi Teori
dan Praktek. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar