Manusia
merupakan makhluk sosial dimana tidak dapat hidup sendiri serta memiliki rasa
ingin tahu dan ingin berkembang. Salah satu sarananya adalah dengan melakukan
komunikasi. Komunikasi adalah aktifitas dasar yang dilakukan manusia, dimana
manusia dapat saling berhubungan dan saling bertukar informasi. Dengan
komunikasi, manusia dapat saling mengutarakan informasi, ide, opini perasaan,
pengetahuan dan sebagainya sehingga terjadinya timbal balik (feedback). Dengan adanya komunikasi,
kegiatan-kegiatan manusia dapat berjalan dengan baik. Hal tersebut membuat
komunikasi menjadi aspek yang penting dalam kehidupan manusia.
Memasuki era
globalisasi saat ini ternyata semakin banyak perusahaan baru yang berdiri, baik
itu perusahaan yang besar atau yang kecil. Hal tersebut membuat persaingan
antar perusahaan semakin kuat, baik bersaing dengan perusahaan baru lainnya,
dan bersaing dengan perusahaan yang telah lama berdiri. Diperlukan suatu
strategi yang dapat membuat perusahaan tersebut maju dan dikenal oleh publik. Merek merupakan salah satu faktor pendukung
yang berperan penting dalam membentuk citra perusahaan di mata konsumen. Merek merupakan sesuatu yang tentunya tidak asing di
telinga kita, karena merek menjadi salah satu pertimbangan penting ketika kita
akan membeli suatu produk.
Lamb (2001) berpendapat
bahwa “Merek adalah suatu nama, istilah,
simbol, desain atau gabungan keempatnya yang mengidentifikasikan produk para
penjual dan membedakannya dari produk pesaing”(hlm.421).
Menurut Keller dalam
Tjiptono (2005), “Merek adalah produk yang mampu memberikan dimensi tambahan
yang secara unik membedakannya dari produk-produk lain yang dirancang untuk
memuaskan kebutuhan serupa”(hlm.19). Perbedaan tersebut bisa bersifat rasional
dan tangible( terkait dengan kinerja produk dari merek
bersangkutan) maupun simbolik, emosional danintangible (berkenaan
dengan representasi merek).
Dari
pengertian-pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa merek adalah
suatu nama, istilah, simbol, tanda, desain, atau kombinasi dari semuanya yang
digunakan untuk mengidentifikasikan produk dan membedakan produk perusahaan
dengan produk pesaing.
Menurut Keller dalam
Tjiptono (2005), Merek bermanfaat bagi produsen, sebagai:
1.
Sarana identifikasi
untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan produk bagi perusahaan,
terutama dalam pengorganisasian sediaan dan pencatatan akuntansi.
2.
Bentuk proteksi
terhadap fitur atau aspek produk yang unik.
3.
Signal tingkat
kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka bisa dengan mudah
memilih dan membelinya lagi di lain waktu.
4.
Sarana menciptakan
asosiasi dan makna unik yang membedakan produk dari para pesaing.
5.
Sumber keunggulan
kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum, loyalitas pelanggan, dan citra
unik yang terbentuk dalam benak konsumen.
6.
Sumber financial
returns, terutama menyangkut pendapatan masa datang(hlm.20).
Menurut Kotler dalam
Kismono (2001), merek dapat dibedakan menjadi tiga pengertian, yaitu:
1.
Brand name adalah bagian dari merek yang bisa dilafalkan.
2.
Brand mark adalah suatu simbol atau desain yang digunakan untuk
memberikan identitas pada produk atau untuk membedakannnya dengan produk lain.
3.
Trade character adalah brand mark yang mengambil
bentuk fisik atau sifat manusia(hlm.335).
Merek merupakan strategi jangka panjang yang memiliki
nilai ekonomis bagi konsumen maupun bagi si pemilik merek. Merek juga merupakan suatu tanda pembeda
atas barang atau jasa dari suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Sebagai
tanda pembeda maka merek dalam satu klasifikasi barang atau jasa, tidak boleh
memiliki persamaan antara satu dengan yang lainnya. Merek atas barang
lazim disebut sebagai merek dagang yaitu merek yang digunakan/ditempelkan pada
barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang, atau badan
hukum.
Merek tidak dapat
memiliki pengaruh yang baik dan menghasilkan tujuan dengan masksimal bila tanpa
adanya sebuah perencanaan yang matang. Dan perencanaan dalam perancangan dan
pelaksanaan merek ini disebut strategi merek. Lantas apa yang dimaksud dengan
strategi? Berikut kita pahami apa yang dimaksud dengan strategi itu.
Menurut J L
Thompson (1995) yang dikutip dari Oliver (2007, p.2) mendefinisikan strategi
sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir: hasil akhir menyangkut tujuan
dan sasaran organisasi dan strategi kompetitif untuk masing-masing aktivitas.
Menurutnya strategi senantiasa berorientasi kepada cara dan hasil akhir. Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa strategi adalah sebuah cara atau konsep dalam
mencapai sebuah tujuan dan sasaran pada obyek aktivitas yang ingin dicapai.
Sedangkan menurut
Anthony, Parrewe dan Kacmar (1999) strategi dapat didefinisikan sebagai
formulasi misi dan tujuan organisasi, termasuk di dalamnya adalah rencana aksi
(action plans) untuk mencapai tujuan tersebut dengan secara eksplisit
mempertimbangkan kondisi persaingan dan pengaruh-pengaruh kekuatan di luar
organisasi yang secara langsung atau tidak berpengaruh terhadap kelangsungan
organisasi (Nainggolan, 2008). Anthony, Parrewe dan Kacmar menambahkan bahwa
misi dan tujuan organisasi yang di formulasikan dengan penuh pertimbangan
adalah sebuah strategi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa strategi adalah
penggabungan beberapa unsur pendukung keberhasilan yang dijadikan pedoman
melangkah demi mencapai tujuan yang diinginkan.
Jadi setelah
memahami apa itu strategi dan merek maka kita akan melihat secara kesatuan apa
yang dihasilkan sebuah strategi merek itu sendiri? Dan apa manfaatnya bagi
sebuah perusahaan.
Menurut Darmadi Durianto, dkk (2004) merek lebih dari
sekedar jaminan kualitas karena di dalamnya tercakup enam pengertian yaitu:
1.
Atribut produk,
seperti halnya kualitas, gengsi, nilai jual kembali, desain, dan lain-lain.
2.
Manfaat, meskipun
merek membawa sejumlah atribut, namun konsumen sebenarnya membeli manfaat dari
produk tersebut.
3.
Nilai, merek juga
menyatakan sesuatu tentang nilai produsen.
4.
Budaya, merek juga
mencerminkan budaya tertentu.
5.
Kepribadian,
seringkali produk tertentu menggunakan kepribadian orang yang terkenal untuk
mendongkrak atau menopang merek produknya.
6.
Pemakai, merek
menunjukkan jenis pemakai yang membeli atau menggunakan produk tersebut.
Menurut Shimp (2003), nama yang dipilih untuk suatu
merek harus memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
1.
Mempengaruhi kecepatan konsumen dalam menyadari suatu
merek.
2.
Mempengaruhi citra merek.
3.
Memainkan peran penting dalam pembentukan ekuitas
merek
Dalam kegiatan mempromosikansuatu merek, atribut merek saja tidak cukup.
Pertama karena konsumen tidak akan tertarik pada atribut merek bila
dibandingkan dengan manfaat merek, kedua pesaing dapat dengan mudah meniru
atribut tersebut, dan yang ketiga atribut yang sekarang mungkin nanti di
kemudian hari akan kurang bernilai, sehingga merugikan merek yang terlalu
terikat pada atribut tersebut.
Menurut Freddy Rangkuti (2002), merek bila dilihat dari sudut pandang
konsumen, akan mempermudah pembelian. Merek membantu meyakinkan konsumen bahwa
mereka akan mendapatkan kualitas yang konsisten ketika mereka membeli produk
tersebut.
Dari sisi produsen, merek dapat dipromosikan, karena merek dapat dengan
mudah diketahui ketika diperlihatkan atau ditempatkan pada suatu display.
Merek juga dipakai untuk mengurangi perbandingan harga, karena merek adalah
salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membandingkan dengan
produk-produk sejenis yang berbeda.
Berdasarkan pengertian di
atas dapat disimpulkan bahwa merek adalah nama, terminologi, tanda, simbol atau
desain atau kombinasi diantaranya, yang ditujukan untuk mengidentifikasi barang
atau jasa dari satu penjual atau kelompok penjual dan untuk mebedakannya dari
pesaing.
Apabila suatu perusahaan memperlakukan merek hanya sekedar
nama, maka perusahaan tersebut tidak melihat tujuan merek yang sebenarnya.
Tantangan dalam pemberian merek adalah mengembangkan satu set makna yang
mendalam untuk merek tersebut. Oleh sebab itu strategi yang tepat sangat
diperlukan bagi sebuah merek.
Referensi
Effendy,
Onong Uchan.2002. Dinamika Komunikasi.
Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
Effendy,
Onong Uchan.2003. Ilmu Komunikasi Teori
dan Praktek. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar