Apa yang dimaksud dengan alat PR digital dan apa saja alat-alat tersebut?
agar lebih mudah kita memahami materi ini maka, terlebih dahulu kita harus tahu apa saja yang menjadi tugas dan kegiatan PR/Humas.
1. Tugas Humas
Ada tiga tugas humas dalam organisasi/lembaga yang berhubungan erat
dengan tujuan dan fungsi humas. Ketiga tugas tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Menginterpretasikan, menganalisis dan mengevaluasi kecenderungan
perilaku publik,kemudian direkomendasikan kepada manajemen untuk
merumuskan kebijakan organisasi/lembaga.
b. Mempertemukan kepentingan organisasi/lembaga dengan kepentingan
publik. Kepentingan organisasi/lembaga dapat jadi jauh berbeda dengan
kepentinga publik dan sebaliknya, namun dapat juga kepentingan ini jauh
berbeda bahkan dapat juga kepentingannya sama.
c. Mengevaluasi program-program organisasi/lembaga,khususnya yang
berkaitan dengan publik. Tugas mengevaluasi program manajemen ini
mensyaratkan kedudukan dan wewenang humas yang tinngi dan luas. Karena
tugas ini dapat berarti humas memiliki wawanang untuk memberi nasehat
apakah suatu program sebaiknya di teruskan ataukah ditunda/dihentikah.
2. Kegiatan Humas
Kegiatan merupakan implementasi dari tugas. Dengan demikian, kegiatan
humas sebenarnya adalah implementasi dari tugas humas untuk mencapai
tujuan humas dan menjalankan fungsi dan peranannya secara mennyeluruh.
Kegiatan humas pada hakikatnya adalah kegiatan berkomunikasi dengan
berbagai macam simbul komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan
komunikasi nonverbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis
proposal, artikel, progress report, menulis untuk presentasi, menulis
untuk pres (press realis), membuat rekomendasi dan lain sebagainya.
Sedangkan verbal lisan antara lain jumpa pers, goert guide / open house,
announcer, presenter,desk informations, dan sebagainya. Kegiatan
komunikasi nonverbal meliputi penyelenggaraan pameran, seminar, special
event, riset / penelitian, pers kliping, dan sebagainya.
Setelah kita paham apa saja tugas dan kegiatan humas, baru kita akan membahas alat-alat yang digunakan dalam mendukung pekerjaan humas itu sendiri.
3. Alat-alat Humas
A. Iklan
Perbedaan mendasar iklan sebagai alat marketing dan iklan sebagai alat humas adalah dengan melihat pesan yang diiklankan. Selama pesan iklan berkaitan dengan prodok, maka dapat dikatakan saat itu iklan merupakan media/alat marketing. Namun, ketika iklan membawa pesan yang berkaitan dengan perusahaan, maka saat itu iklan merupakan alat atau media humas. Menurut Rhenald Klasik setidaknya ada empat jenis iklan korporat :
Perbedaan mendasar iklan sebagai alat marketing dan iklan sebagai alat humas adalah dengan melihat pesan yang diiklankan. Selama pesan iklan berkaitan dengan prodok, maka dapat dikatakan saat itu iklan merupakan media/alat marketing. Namun, ketika iklan membawa pesan yang berkaitan dengan perusahaan, maka saat itu iklan merupakan alat atau media humas. Menurut Rhenald Klasik setidaknya ada empat jenis iklan korporat :
1. Public Relations Advertising
Yaitu iklan yang ditunjukkan kepada masyarakat dengan tujuan menjelaskan tentang suatu hal menyangkut pelayanannya. Misalnya: pindah gedung, keterlambatan pelayanan, permintaan maaf, ucapan terimakasih,dll.
Yaitu iklan yang ditunjukkan kepada masyarakat dengan tujuan menjelaskan tentang suatu hal menyangkut pelayanannya. Misalnya: pindah gedung, keterlambatan pelayanan, permintaan maaf, ucapan terimakasih,dll.
2. Institusional Advertising
Iklan jenis ini bertujuan untuk memperkuat image dan awareness. Pesan-pesan yang disampaikan cenderung lebih filosofis. Misalnya, tentang kotribusi perusahaan terhadap masyarakat, tentang keberhasilan perusahaan, visi misi perusahaan, pelayanan masyarakat, dan sebagainya.
Iklan jenis ini bertujuan untuk memperkuat image dan awareness. Pesan-pesan yang disampaikan cenderung lebih filosofis. Misalnya, tentang kotribusi perusahaan terhadap masyarakat, tentang keberhasilan perusahaan, visi misi perusahaan, pelayanan masyarakat, dan sebagainya.
3. Corporate Identity Advertising
Yaitu jenis iklan yang menampilkan beberapa identitas perusahaan yang terdiri dari grafik logo, warna identitas, nama perusahaan dan desain fisik lainnya.
Yaitu jenis iklan yang menampilkan beberapa identitas perusahaan yang terdiri dari grafik logo, warna identitas, nama perusahaan dan desain fisik lainnya.
4. Recruitmenet Advertising
Bentuk, ukuran, desain, penggunaan kata-kata, dan kejujuran dalam iklan lowongan pekerjaan menjadi pertimbangan tersendiri bagi masyarakat untuk menilai reputasi perusahaan.
Selain iklan korporat, penjelasan tentang iklan dapat dijadikan sebagai alat humas untuk menjelaskan dengan fenomena bahwa iklan produk juga berimplikasi pada terbentuknya imagenegatif tentang perusahaan.
Bentuk, ukuran, desain, penggunaan kata-kata, dan kejujuran dalam iklan lowongan pekerjaan menjadi pertimbangan tersendiri bagi masyarakat untuk menilai reputasi perusahaan.
Selain iklan korporat, penjelasan tentang iklan dapat dijadikan sebagai alat humas untuk menjelaskan dengan fenomena bahwa iklan produk juga berimplikasi pada terbentuknya imagenegatif tentang perusahaan.
B. Pameran
Selain iklan pameran juga dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan humas. Kegiatan pameran, baik yang diadakan sendiri maupun oleh organisasi lain, merupakan ajang publikasi yang baik. Disinilah humas memanfaatkan pameran untuk memperoleh publisitas. Petugas humas melobi pejabat atau tokoh masyarakat yang diminta membuka pameran untuk mengunjungi standperusahaannya Hal ini diharapkan pers dapat mengabadikan foto pejabat dengan latar belakangstand pameran kita kemudian untuk ditampilkan dalam media masa.
Selain iklan pameran juga dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan humas. Kegiatan pameran, baik yang diadakan sendiri maupun oleh organisasi lain, merupakan ajang publikasi yang baik. Disinilah humas memanfaatkan pameran untuk memperoleh publisitas. Petugas humas melobi pejabat atau tokoh masyarakat yang diminta membuka pameran untuk mengunjungi standperusahaannya Hal ini diharapkan pers dapat mengabadikan foto pejabat dengan latar belakangstand pameran kita kemudian untuk ditampilkan dalam media masa.
Namun, seperti halnya iklan, pameran juga memiliki implikasi yang
buruk bagi kehumasan. Yakni bila stand pameran yang dibangun tidak
mencermenkan wibawa perusahaan, penjaga stand yang tidak mencerminkan
budaya organisasi,bahan-bahan pameran yang tidak mencerminkan kualitas
produk,dan sebagainya.
C. Media Internal
Media internal atau dikenal dengan istilah majalah Ing-griya, perusahaan suatu terbitan yang ditunjukkan untuk publik internal (karyawan dan keluarga karyawan), berisi tentang beberapa informasi perusahaan, sifatnya top down maupun bottom up, tujuannya diciptakan untuk menciptakan kondisi yang well informed dan membina loyalitas antara karyawan dengan perusahaan.
Media internal atau dikenal dengan istilah majalah Ing-griya, perusahaan suatu terbitan yang ditunjukkan untuk publik internal (karyawan dan keluarga karyawan), berisi tentang beberapa informasi perusahaan, sifatnya top down maupun bottom up, tujuannya diciptakan untuk menciptakan kondisi yang well informed dan membina loyalitas antara karyawan dengan perusahaan.
D. Fotografi
Dalam humas, foto sangat diperlukan sebagai bahan publikasi, laporan, berita, iklan, maupun untuk kepentingan arsip/dokumentasi. Foto-foto ini diambil oleh fotografer yang professional dengan sutradara seorang humas yang terlatih. Humas harus tetap mengambil kemudi dalam hal pengambilan dan penyimpanan foto ini tentu ada alasannya. Karena bagaimanapun, foto yang digunakan untuk keperluan publikasi maupun yang lain mestinya tidak boleh bertentangan dengan terjaganya image perusahaan.
Dalam humas, foto sangat diperlukan sebagai bahan publikasi, laporan, berita, iklan, maupun untuk kepentingan arsip/dokumentasi. Foto-foto ini diambil oleh fotografer yang professional dengan sutradara seorang humas yang terlatih. Humas harus tetap mengambil kemudi dalam hal pengambilan dan penyimpanan foto ini tentu ada alasannya. Karena bagaimanapun, foto yang digunakan untuk keperluan publikasi maupun yang lain mestinya tidak boleh bertentangan dengan terjaganya image perusahaan.
E. Film
Film bagi humas merupakan media komunikasi, instruksi, riset dan sebagainya. Melalui film humas dapat menyampaikan pesan-pesannya. Tidak hanya film documenter, film cerita pun merupakan media yang efektif. Semuanya mengajak masyarakat untuk memaklumi kelemahan-kelemahan profesionalnya, menghargai kejujuran, dan bertepuk tangan atas pengorbanannya. Artinya kembali tujuan film itu adalah membentuk image positif.
F. Pers
Film bagi humas merupakan media komunikasi, instruksi, riset dan sebagainya. Melalui film humas dapat menyampaikan pesan-pesannya. Tidak hanya film documenter, film cerita pun merupakan media yang efektif. Semuanya mengajak masyarakat untuk memaklumi kelemahan-kelemahan profesionalnya, menghargai kejujuran, dan bertepuk tangan atas pengorbanannya. Artinya kembali tujuan film itu adalah membentuk image positif.
F. Pers
Termasuk dalam kelompok media massa adalah radio, televisi, surat kabar,
majalah, dan buku. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan humas dalam
hubungan ini adalah jumpa pers, press tour press clipping. Ada banyak
keuntungan melakukan kegiatan berhubungan dengan pers. Tidak hanya
memperoleh publisitas bila termuat di media mereka, melainkan humas juga
dapat memposisikan pers sebagai sumber informasi dan evaluasi.
silakan cek saja website-website instansi pemerintah! Padahal, setiap lembaga pemerintah wajib menyediakan informasi berkala dan update.
Menurut UU No. 14 Thn. 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP), “Badan Publik berkewajiban menyebarluaskan informasi publik disampaikan dengan cara yang mudah dijangkau oleh masyarakat dan dalam bahasa yang mudah dipahami.”
Guna memaksimalkan kinerja, praktisi humas Digital PR “wajib” menguasai:
- Blogging
(ngeblog)
- Online
Writing (menulis khas media online)
- Social
Media Strategy (strategi mengelola media sosial),
- Search
Engine Optimization (SEO) atau Pengoptimalan Mesin Pencari.
- dan
Social Media Monitoring (pengawasan media sosial).
Tugas pokok dan fungsi (tupoksi) humas era digital akan lancar dilaksanakan
jika menguasai semua itu.
Namun sangat disayangkan, tampaknya masih
banyak praktisi humas terutama humas “plat merah” alias instansi pemerintah
yang belum bisa menulis, belum akrab dengan blogging, kurang menguasai strategi
media sosial, dan “malas” meng-update berita di websitenya tentang
dinamika lembaga dan informasi publik.
silakan cek saja website-website instansi pemerintah! Padahal, setiap lembaga pemerintah wajib menyediakan informasi berkala dan update.
Menurut UU No. 14 Thn. 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP), “Badan Publik berkewajiban menyebarluaskan informasi publik disampaikan dengan cara yang mudah dijangkau oleh masyarakat dan dalam bahasa yang mudah dipahami.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar