Dalam sebuah perusahaan kata manajemen dan
reputasi sangatlah tidak asing kita dengar, bahkan kedua kata ini menjadi
sesuatu yang sangat penting untuk diperbincangkan dan wajib dipahami oleh
setiap unsur perusahaan yang ada karena kedua kata ini dapat menunjang keberlangsungan
hidup perusahaan.
Lantas seberapa pentingkah manajemen dan
reputasi itu? Dan bagaimana jika kedua kata itu digabungkan menjadi manajemen
reputasi? Kemudian bagaimana yang dimaksud dengan manajemen reputasi PR
digital? Mari kita simak penjelasan berikut.
Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan
untuk mencapai sebuah tujuan suatu organisasi dengan cara bekerja dalam team.
Dalam sebuah penerapannya manajemen memiliki subyek dan obyek. Subyek adalah
orang yang mengatur sedangkan obyek adalah yang diatur.
Secara etimologi manajemen disadur dari
bahasa Perancis Kuno yaitu ménagement yang artinya adalah seni melaksanakan
serta mengatur. Dari asal usul katanya saja sudah dapat kita terka bahwa
sebenarnya manajemen adalah sebuah seni. Mengapa seni? Simple, karena jika kita
sudah memasuki dunia manajemen maka kita akan menemukan keindahannya. Bukankah
seni itu indah?
Dan berikut pengertian manajemen menurut ahli
:
Menurut Mary Parker Follet, pengertian
manajemen adalah sebuah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Dengan kata lain, seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan sebuah organisasi.
Menurut Ricky W. Griffin, pengertian
manajemen adalah sebuah proses perencanaan, proses organisasi, proses
kordinasi, dan proses kontrol terhadap sumber daya untuk mencapai tujuan dengan
efektif dan efisien.
Efektif berarti tujuan dapat tercapai sesuai
rencana, sedangkan efisien artinya tugas dijalankan dengan benar, teroganisir,
dan selesai sesuai jadwal.
Ahli ilmu manajemen ini mendefinisikan
manajemen sebagai sebuah keahlian yang dimiliki seseorang atau organisasi untuk
menggerakkan orang lain agar mau melakukan sesuatu.
Menurut Georger R Terry, arti manajemen
adalah sebuah proses yang khas yang terdiri dari beberapa tindakan;
perencanaan, pengorganinasian, menggerakkan, dan pengawasan. Semua itu
dilakukan untuk menentukan dan mencapai target atau sasaran yang ingin dicapai
dengan memanfaatkan semua sumber daya, termasuk sumber daya manusia dan sumber
daya lainnya.
Pengertian manajemen Menurut Oey Liang Lee
adalah ilmu atau seni dalam perencanaan, pengorganisasian, penyusunan,
pengarahan, dan pengendalian terhadap sumber daya yang ada untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Dan berikut ada 5 fungsi utama manajemen,
yaitu :
1.
Planning
(Perencanaan)
Proses ini untuk menentukan tujuan dari
perusahaan/organisasi dalam bentuk visi dan misi baik jangka panjang dan jangka
pendek. Selain itu, strategi-strategi yang harus ditempuh juga sudah harus
ditentukan dari awal. Supaya, dalam pelaksanaannya akan mudah untuk mencapai
tujuan perusahaan.
2.
Organizing
(Mengorganisasi)
Fungsi ini berguna untuk
mengorganisasi/mengatur orang-orang yang ada dalam organisasi/perusahaan
tersebut. Supaya, mereka dapat menjalankan peran dan fungsinya masing-masing
dengan maksimal. Istilah kerennya adalah the right man at the right place.
3.
Staffing
(Penempatan)
Tidak jauh berbeda dengan organizing,
staffing ini lebih luas. Kalau organizing lebih ke memanajemen sumber daya
manusia sedangkan staffing lebih ke sumber daya secara umum. Misalkan,
peralatan dan inventaris yang dimiliki.
4.
Coordinating
(Mengkoordinasi)
Coordinating ialah fungsi yang bertujuan
untuk meningkatkan efisensi dan efektifitas kinerja, membuat suasana dalam
lingkungan kerja menjadi dinamis, sehat, nyaman, dan lain sebagainya. Fungsi
ini diemban ditangan manajer, jadi manajer memiliki fungsi utama untuk
mengkoordinasi bawahannya supaya dapat meningkatkan performa kerja
masing-masing.
5.
Controlling
(Mengontrol)
Ini adalah fungsi terakhir manajemen, setelah
semuanya dilakukan maka langkah terakhir adalah mengontrolnya. Dalam fungsi ini
terdapat elemen-elemen penting, misalkan evaluasi dan pembuatan kebijakan baru.
Fungsi controlling ini penting, supaya kinerja orang-orang didalamnya tidak
menurun minimal standard kalau bisa ya meningkat.
Dan setelah kita membahas pengertian
manajemen beserta fungsinya, sekarang saatnya kita membahas tentang reputasi.
Reputasi adalah perbuatan dan sebagainya
sebagai sebab mendapat nama baik (Kamus Besar Bahasa Indonesia, terbitan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
bersama Balai Pustaka, 1994)
Reputation: the opinion that people in
general have about what samebody/something is alike. (OXFORD Advanced Learner's Dictionary, 1995)
Terjemahan bebasnya, pendapat orang-orang
pada umumnya tentang apa atau bagaimana seseorang/ sesuatu diserupakan atau
disamakan.
Berdasarkan kamus, reputasi diartikan sebagai
nama baik. Nama baik tersebut bukan kita
yang menyematkan namun orang lain yang telah memberikan penilaian tentang kita.
Dengan kata lain, 'reputasi kita baik' bukan kita yang menilai tapi orang lain
yang menilai setelah melihat perbuatan kita.
Dalam public relations (PR) reputasi adalah
sebuah konsep yang sulit didefinisikan secara tegas. Reputasi adalah intangible
asset yang sulit diukur dan dijelaskan keberadaannya karena reputasi bukan
sebuah produk yang dapat dilihat. Meski demikian keberadaan reputasi yang baik
dapat memperkuat posisi perusahaan ketika berhadapan dengan pesaing.
Beberapa kalangan menganggap reputasi sama
dengan image perusahaan, sedangkan kalangan yang lain menyebut bahwa reputasi
memiliki perbedaan dengan image. Kennedy (1977) dalam Gotsi dan Wilson (2001)
menyatakan bahwa image memiliki kesamaan dengan reputasi karena perusahaan pun
membutuhkan waktu yang lama untuk membentuk sebuah image. Sehingga perdebatan
mengenai definisi image dan reputasi tidak diperlukan, selama publik dapat
memahami konteks dalam memahami kedua konsep tersebut.
Dalam persepsi publik, citra perusahaan
terbentuk dari asosiasi antara perusahaan sebagai subjek dan atribut-
atributnya (citra baik atau buruk, berkualitas atu tidak berkualitas, peduli
lingkungan, bertanggung jawab dan sebagainya). Menurut Dr. AB Susanto,
akumulasi dari citra perusahaan akan membentuk reputasi perusahaan yang
bermakna bagi perusahaan itu sendiri.
Jadi berdasarkan pemahaman yang sudah
dipaparkan di atas maka yang dimaksud dengan manajemen reputasi PR digital
adalah segala bentuk upaya atau seni dalam membentuk, mempertahankan dan
mengembangkan nilai terhadap sebuah perusahaan yang dilakukan oleh seorang
praktisi PR memlalui media digital.
Berikut adalah tahapan dalam Manajeman
Reputasi (Osborne)
a)
Analisis
Reputasi: SWOT terhadap stakeholders
b)
Perencanaan
Strategis: SWOT terhadap lingkungan eksternal & internal organisasi
c)
Stakeholders
Relations: Menyusun rencana komunikasi dan relasi dalam konteks PR dan Media
Relations
d)
Pemantauan
Media:
e)
Tabulasi
berita
f)
Analisis
berita
g)
Berita
dari organisasi
h)
Identifikasi
pesan organisasi yang diberitakan
i)
Menilai
isu tertentu yang menjadi perhatian media
j)
Menilai
reaksi stakeholders terhadap berita yang disiarkan media
k)
Pelatihan
media pada staff PR
l)
Menyusun
Materi Komunikasi
m)
Media
relations
n)
Government
Relations
o)
Manajemen
Isu dan Manajemen Krisis
Demikian penjelasan tentang manajemen PR
digital beserta fungsi dan tahapan yang harus dilakukan seorang praktisi PR
dalam sebuah perusahaan. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Referensi